assalamualaikum,wr.wb

Keluarlah darimenara gading. Rasakan penderitaan para pesakitan yang terdzalimi
hingga menghabiskan umur, uang dan kebahagiaannya. Antasari, salah
satunya ). Keburu bangkrut negeri ini kalau orang2 terbaik malah
dipenjarakan orang2 jahat.

Laman

Minggu, 04 Desember 2011

Akhirnya, tanpa kusadari, bulir-bulir air mata mulai membasahi wajahku. Aku sudah tidak ingat lagi, kapan terakhir aku menangis di atas sajadahku. Aku sering sekali merindukan hadirnya malam-malam seperti ini, malam dimana Engkau hadirkan cintaMu dalam relung hatiku. Ketika cinta itu begitu mengelora, dia berwujud menjadi tetesan-tetesan air mata, membentuk sungai kecil, mengalir perlahan sebelum akhirnya jatuh dan membasahi tempat aku bersujud padaMu. Namun entah mengapa cinta yang mengelora tadi cepat berlalu seakan dia tidak ingin menyatu dan menetap di hatiku.
Tuhan leraikanlah dunia
Yang mendiam di dalam hatiku
Kerana di situ tidak ku mampu
Mengumpul dua cinta
Hanya cinta-Mu
Ku harap tumbuh
Dibajai bangkai nafsu yang kubunuh
( diantara dua cinta, Raihan)
Di usiaku yang hampir empat puluh, mengapa cintaMu tak jua mau menetap di relung hatiku? Ataukah memang tidak mungkin mengumpulkan dua cinta dalam satu hati? Ketika aku masih berharap pujian dan aplausan tepuk tangan manusia, cinta-Mu pergi. Ketika aku berharap jabatan dan gengsi kedudukan di hadapan manusia, cinta-Mu segera meninggalkanku. Ketika aku menunda urusanKu padamu karena urusan duniaku yang tiada mengenal waktu, cinta-Mu tidak lagi mau menunggu. Ketika pandanganku terpesona dengan mahluk ciptaanMu padahal kutahu pandangan itu tidak sah bagiku, cinta-Mu meninggalkanku terburu-buru. Ketika tanganku masih terasa agak berat melepaskan lembaran-lembaran merah untuk berinfaq dijalanMu, padahal kutahu bahwa lembaran-lembaran itu juga pemberianMu, cinta-Mu segera berpaling dariku.
Laa ilaaha illa anta subhaanka inni kuntu minaz zaalimeen
Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau
Maha suci Engkau,
Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim
( Al-Qur’an, surah Al-Anbiyaa’ 87)
Ku yakin, Engkau hadir malam ini, sebagaimana Engkau hadir pada setiap malam yang telah Engkau ciptakan. BagiMu, apalah artinya gelap malam ruangan tempatku bersujud dibandingkan gelapnya perut ikan yang berada di lautan yang dalam di tengah malam yang gelap saat utusanMu Yunus mengiba belas kasihMu? Ketika kekasihMu Yunus mengharap ampunan dan cintaMu dengan Laa ilaaha illa anta subhaanka inni kuntu minaz zaalimeen, dan Engkau mengabulkannya, mengapa Engkau tidak hadirkan hal yang sama padaku ketika aku berucap yang sama dalam rukuk dan sujudku. Walau kusadar bahwa diriku jarang mengingatMu dan banyak bermaksiat kepadaMu, bukankah aku jua hambaMu, yang hadir di dunia ini atas seizinMu, yang saat ini duduk bersimpuh juga atas sepentahuanMu.
Maka kalau sekiranya dia
tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
( Al-Qur’an, surah Ash-Shaaffaat ’143-144)
Tanpa terasa, tetes-tetes air mata menjadi hujan deras yang tiada terbendung. Sungai kecil di lekuk wajahku yang tidak halus, kini mulai melebar, membentuk anak-anak sungai, yang mengalirkan terus air mata sebelum tumpah ruah jatuh di tempat aku menumpu. Betapa malu aku aku padaMu, karena mengharap cintaMu menetap di diriku sementara aku sendiri dalam banyak waktu tidak mencintaiMu.
Satu tahun barusan saja berlalu, namun sangat jarang aku bersamaiMu di sepertiga malam saat malaikat-malaikatMu turun mencari hamba-hambaMu yang tunduk, rukuk dan sujud karena mencintaiMu. Satu tahun telah berlalu, namun tidak banyak siang hariku dimana aku menahan lapar dan dahaga semata-mata agar aku bisa lebih mensyukuri rezeki yang Engkau alirkan kepadaku yang jumlahnya tiada kuasa aku menghitungnya. Satu tahun telah berlalu, namun sering aku tidak rindu padaMu dan tidak tergesa-gesa ke rumahMu ketika panggilan azan mencapai dua daun telinga ciptaanMu.
Satu tahun telah berlalu, dua kaki sempurna yang telah Engkau ciptakan kepadaKu, sedikit sekali dia melangkah munuju majelis dimana hamba-hambaMu duduk melinggar dalam liqoat panjang mengingatMu. Satu tahun telah berlalu, dua mahluk manis dan mungil yang Engkau titipkan kepadaku, namun hari-hariku jauh lebih banyak membersamai rekan kerjaku dibandingkan membersamai mereka, kalaupun aku membersamai mereka, itupun dengan waktu dan energi sisa yang sudah terkuras oleh pekerjaanku. Satu tahun telah berlalu, betapa banyak aku menyaksikan beberapa hambaMu ditandu oleh orang-orang dan dimasukkan ke bumi ciptaaMu, namun jarang sekali hatiku bergetar mengingat hari dimana aku kembali padaMu.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu
sehingga getarannya tak terasa lagi..
Usia berkurang banyak tanpa jenjang
kedewasaan ruhani bertambah tinggi. Malu kepada Allah
dan hati nurani tak ada lagi.
(Kematian hati, (alm)KH Rahmat Abdullah)
Hembusan angin perlahan menerobos diantara tirai besi jendela mengusik sejenak perhatianku. Ku menoleh ke arah jendela yang pandangannya terbatas, di luar sana ada satu bintang mengantung di langit selatan. Kuberanjak ke luar, kusaksikan ternyata ada banyak bintang di ufuk timur, utara dan ada lebih banyak lagi bintang di langit tepat di atas kepalaku. Di ufuk barat, bulan sangat purnama, seolah ingin mengalahkan sang mentari yang sebentar lagi menampakkan dirinya bersebrangan di ufuk timur. Malam ini sangat indah. Dia menghiasi langit pertama ciptaanNya di hari pertama di tahun yang baru dengan perpaduan kerlipan bintang-bintang dan purnamanya sang rembulan. Aku ingin sekali malam ini tidak pergi berlalu sebagaimana aku ingin cinta-Mu yang sempat singgah dan mendamaikan hatiKu sejenak di malam ini, tidak akan pergi lagi selamanya. Ya, Allah, aku rindu padaMu dan aku ingin cintaMu.
Wallahu’alam bishowab.

Ikhwan Genit

Di edisi lalu temen saya membuat tulisan yang cukup menohok “ Akhowat Genit”. Sebenarnya dari dulu saya ingin membalas tulisan beliau dengan judul “Ikhwan Genit”, tapi karena banyak sekali pertimbangan (klo dikroscek lagi, apa pertimbangan saya waktu itu, saya lupa!) akhirnya saya tidak jadi menulis tentang itu. Kalau ada buku “Jangan Jadi Akhwat Nyebelin”, harusnya juga ada buku yang membahas “Jangan Jadi Ikhwan Nyebelin”. Setelah baca tulisan beliau, saya jadi pengen mengubah diri saya. Yagh, point penting, selalu pastikan diri menuju lebih baik dimana dan kapan pun berada. Hehhe.. biar ga berjodoh ama ikhwan genit :D Disini pun saya akan menulis tentang “ Ikhwan Genit” dengan harapan ada yang pengen memperbaiki diri juga.

Mencermati, mendengar, dan melihat kondisi akhir-akhir ini, akhirnya saya berani menulis tulisan ini, Tidak lain untuk menasehati diri sendiri. Bila sudah nulis masak segh mau dilanggar, bila sudah menyeru ke orang lain masak segh diri sendiri tidak melakukannya, gengsi dunk ama Allah, nti di cap Allah sebagai orang yang “ Kaburo Maktan “ (Qs As-Saff 2-3) bisa gaswat total. Di cap genit oleh manusia segh ga begitu masalah, tapi bila di cap “genit “ oleh Alloh sudah menjadi masalah yang teramat besar. [Ingat konteksnya “genit” pada lain jenis yang bukan mahramnya].

“ Ikhwan “ begitu kata bahasa arab yang artinya “ saudara laki-laki”, tetapi ternyata ada perkembangan makna, istilah bahasa indonesianya “ sinekdoke totem pro parte” ikhwan ialah seorang laki-laki yang sholeh, yang selalu ke masjid, seorang aktivis dakwah, mungkin ditambah lagi, jenggoters n congklangers ahh.. begitulah ikhwan. Mencoba menyoroti, duluw saya n teman saya (link mae) membuat kriteria ikhwan black list di bumi mipa, menyoroti ikhwan-ikhwan yang agak nyleneh di mipa [heheh, ada ada aja ya]. Ya karena sifat n karakter mereka ga ikhwan bangetzzz jadi ya dimasukin dalam daftar ikhwan black list. Jujur, saya yang sekarang orangnya open mind, open source (emange linuxers :D ), n ga se saklek duluw (walau duluw juga ga begitu saklek) mencoba membuat kriteria ikhwan genit ( ditunggu bagi akhwat yang saklek, mungkin bisa menambahkan kriteria) :D Diantaranya sebagai berikut:

1.Ikhwan genit akan bergaya dia paham agama tapi sebenarnya biasa-biasa saja.

2.Ikhwan genit jarang ke Masjid, ke Masjidnya pas jum’atan saja. Pas Jum’atan aja masih diselingi ngantuk, rame sendiri, dan sibuk dengan HP nya.

3.Ikhwan genit, akan menyingsingkan celananya alias menjadi sosok congklangers ( biar ga isbal ) di depan para akhwat sedang klo bertemu dengan cewek biasa diturunkan lagi celananya.

4.Ikhwan genit suka chating dengan akhwat, diskusi dengan hal-hal yang ga perlu, katanya segh dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.

5.Ikhwan genit suka nelpon-nelpon akhwat tanpa agenda yang jelas, lama banget, n mendayu-dayu, padahal sms saja bisa.

6.Ikhwan genit, memanfaatkan amanah dakwah nya untuk kepentingan dirinya, dan menseleksi akhwat, menilai akhwat layak tidak untuk dirinya, sekufu tidak dengan dirinya, dan orientasi pribadi lainnya.

7.Ikhwan genit memanfaatkan kepandaiannya dalam skill tertentu untuk menarik akhwat, misal skill memperbaiki komputer,HP, pemrograman, buat blog (site) dan buat proposal atau kerja teknis lainnya.

8.Ikhwan genit berjalan suka jelalatan, klo ada akhwat yang melintas di depannya selalu memberi penilaian, “ akhwat ini 80, akhwat itu 70 … dsb”

9.Ikhwan genit, sok perhatian ke akhwat, mempunyai belas kasihan yang terlalu berlebihan, padahal biasa-biasa saja sebenarnya bisa.

10.Ikhwan genit, suka bercanda dan cair dengan akhwat, dan ga risih dengan syuro yang berhadap-hadapan.

11.Ikhwan genit suka sekali sms tausiyah padahal sebenarnya dia lagi kangen saja sama akhwat idolanya, menurut saya etika sms tausiyah,” sent to all”, ga ada spesifikasi untuk ikhwan/akhwat tertentu, atau untuk lebih berhati-hati ikhwan sms tausiyahnya ke ikhwan dan akhwat ke akhwat.

12. Ikhwan genit yang kebetulan mendapat amanah di kaderisasi, perhatian n sok campur tangan dengan kaderisasi akhwat, padahal jelas-jelas kaderisasi ikhwan dan akhwat benar-banar sesuatu yang terpisah, dan semuanya sudah ada yang ngurusin.

13.Ikhwan genit suka menjanjikan “ nikah “ kepada seorang akhwat padahal itu masih lama banget menikahnya alias ngetek duluan, n yang terjadi akhirnya adalah back street.. wew parah!!

14.Ikhwan genit suka koleksi foto akhwat, dan suka menge-crop foto akhwat yang jadi idolanya, dan lebih gila lagi, menjadikannya background atau screen servernya di komputernya atau laptopnya.

15.Ikhwan genit suka koleksi teman-teman akhwat dengan FS, YM, FB dan sok perhatian ngasih komen di FS nya.

16.Ikhwan genit ga suka kajian, tapi seneng beli buku, padahal bukunya juga ga di baca.

17.Ikhwan genit suka jalan-jalan di Sunday morning dan melotot lihat akhwat cantik, n ga bisa Godhul bashor, ayo ikhwan tundukkan pandanganmu, biar kami bisa leluasa kalau harus berjalan di depanmu.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, … (QS.An-Nuur[24]:30-31″

18. Ikhwan genit dalam obrolan teman sesamanya yang dibicarakan selalu seputar akhwat, minim membahas ilmu dien, dan strategi dakwah.

19.Ikhwan genit sering berkunjung ke tempat akhwat, banyak sekali alasannya, entah mau pinjem buku, mau ngantar sesuatu, atau apalah tanpa ada alasan yang jelas.

20.Ikhwan genit suka tertawa terbahak-bahak ga karuan kalau lagi berkumpul sesamanya, padahal kelihatannya antheng & alim banget pas di depan akhwat & pas syuro’.
SANG REMBULAN
Hiasan taman langit mulai berdandan Akan semaraknya barisan bintang dan rembulan Yang berjabat tangan untuk hangatkan persada Aku berdiri pada jendela yang tak berkaki Memandang keindahan langit yang tak bertepi Dan ku lihat segurat senyum menatapku mesra Dengan bola mata yang indah laksana rembulan bulat yang lucu Menari laksana bidadari yang berkalung pelangi Berselendang cahaya bintang yang bertaburan Rembulan malam ini tanpak bulat dengan pipinya yang ranum Kemerahan menyapa merpati yang sedang menari di tengah malam melompat lompat di balik rimbunnya dedaunan Yang tedukan bumi mengeja bait bait rindu yang terbaca di balik awan Hingga terdengar nyanyian suara yang merdu sekali Laksana petikan harpa yang menepuk nepuk jiwa Menghanyutkan malam dengan tarian bidadari telanjang Bersanggul bintang yang sangat terang benderang Janji bintang kepada rembulan malam ini sungguh terlihat indah Saling berangkulan dengan mesra menyembul di balik awan Bagaikan pengantin yang ber ijab kabul di pelataran altar putih Hingga cakrawala terlihat terang benderang dengan senyum menawan Berpita pelangi, tampak di persada sekumpulan kembang mawar Dan melati menatap dengan senang hingga kelopaknya merekah Berkilauan bertaburan cahaya mutiara yang indah Malam ini ingin sekali aku petik bintang kejora yang bergelayut indah di hamparan langit dan ku sematkan di dada ataupun di senyummu Hingga cahaya terang menemanimu di derasnya malam Dan bercerita tentang perjalanan yang harus ditempuh Dalam meniti terang pada pulau biru yang kita impikan Untuk bersandar pulang di temani riuhnya para bidadari Yang baik hati yang selalu tersenyum pada kita

SUNGAI INDAH DI HATIMU
Mentari pagi ini menyapa dengan sayap sayap indahnya berkilau dan bercahaya terang membaluti persada yang mulai berkelopak untuk menyambut siang dan pagi ini ingin aku membuat sebatang sungai di hatimu dan di atas bantarannya aku akan duduk dan menyaksikan alirannya yang berjalan tenang hingga teresap dalm keindahan rasa yang bergemericik lembut Sebatang sungai yang aku buat di hatimu pagi ini tidak ingin hanya duduk di bantarannya dan memandang alirannya ingin ku selami dan berenang melintasi air yang bening dan bercahaya seperti kaca yang memantul di temani barisan kupu kupu yang tersenyum senang dan sekelompok burung yang bersyair kata kata cinta hingga suasana menjadi penuh dengan mutiara mutiara yang bertaburan melayang di angkasa yang biru Burung burung dan kupu kupu yang menemani aku berenang di sungai hatimu kini berteduh di dahan menyanyikan syair syair rindu yang getarkan siang tampak jauh disana para bidadari menari senang bermandikan cahaya pelangi dan berselendang awan yang putih tampak malaikat tampanpun ikut tersenyum melihat keindahan hari yang tercipta akan damainya biru di alamku Burahol.com

AKU CINTA PADAMU
Adakah yang merisaukan dirimu Pada getar yang menyibak rasa pada nada yang terurai merdu pada nyanyian yang mengurai riang pada desah yang menguntit rindu Adakah yang merisaukan dirimu Akan rasa yang aku sampaikan akan nada yang aku nyanyikan akan irama yang aku mainkan akan embun yang basahi hatimu Adakah yang merisaukan dirimu Aku hanya sampaikan rasa aku hanya nyanyikan nada aku hanya kembangkan senyum aku hanya inginkan kamu Adakah yang merisaukan dirimu Ku titip pada angin nyanyian rindu ku titip pada ombak tebarkan rasa ku titip pada angin sampaikan nada kutitip pada malikat sampaikan doa Aku hanya ingin sampaikan rasa Aku cinta padamu

CINTA JINGGA
Wajah cerah pada indah kerudung jingga merona tersipu manja pada untai kata yang terenda di bilik hati rindu terus membayang pada getar meraba maya berpendar cahaya menyibak rasa akan indah cerita yang telah di bina Getar cinta mulai mengikat pada rasa yang ada menari ceria di harum kelopak hati bertaman indah di peluk kekasih menebar rindu yang tak mau pergi membasahi merah si jantung hati Cinta terus membahana dalam indah nada bergelora pada kata yang terucap pada sentuh indah yang teraba ucap pada janji ucap pada santun saling kasih akan asuh, saling asuh akan kasih memagut hati di altar cinta, keabadian kasih Hamparan keindahan jingga tercipta hamparan rindu malam pun menggoda hamparan rindu siangpun merona oh indahnya cinta jingga

SYAIR SYAIR CINTA
Tulislah syair syair indah pada sutra yang terhampar biru yang sudah aku siapkan dengan pena perak bertinta emas buatlah keindahan pada sayap sayap rindu yang kau punya hingga goresan itu semakin indah, Agar bisa ku hamparkan pada langit biru yang selalu tersenyum manja pada kabut pada panah asmara yang sudah berwujud akan kasih. Ketika aku menenun kain dengan benang rindu yang aku ambil dari hatiku agar kamu dapat memakainya dan aku mengambil kayu dari hatiku untuk membangun rumah yang indah yang asri agar kau dapat menempatinya dan ingatlah aku menebar benih dengan kelembutan cinta dan kita memetik panen dengan penuh riang dan aku berikan tarikan nafas roh suciku yang ada di sejatiku itulah yang terhampar Dalam keheningan malam aku berjalan di jalanmu dan ruhku memasuki jendela jendela hatimu dan detak jantungmu ada dalam detak jantungku nafasmu ada di depan wajahku dan dalam tidurmu mimpimu adalah mimpiku kerap aku berada dalam rindu aura yang terpantul menyinari gunung dan lembah pada syair syair cinta yang kita dendangkan bersama

Kamis, 13 Oktober 2011

Assalamualaikum,wr.wb

Parpol Islam Pascapilpres 2009

Oleh: Syamsul Arifin
''Masa depan politik Islam sudah habis. Partai Islam pun tak efektif lagi. Jadi, bubarkan saja partai Islam, lalu bikin partai Islam satu saja. Percuma saja, meskipun berlambang Kakbah, bulan bintang, politik Islam kian pragmatis.''

---

KUTIPAN tersebut berasal dari KH Cholil Ridwan, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang disampaikan kepada Sabili (No 26 Tahun XVI 16 Juli 2009/23 Rajab 1430), majalah Islam bertiras lumayan besar. Nyata sekali kekecewaan KH Cholil Ridwan terhadap partai politik (parpol) Islam.

Tentu masih banyak dari kalangan Islam lainnya yang memiliki perasaan seperti KH Cholil Ridwan. Perasaan kecewa yang kemudian berlanjut pada gugatan merupakan hal yang wajar mengingat harapan yang demikian besar terhadap parpol Islam.

Parpol Islam, setidaknya di mata KH Cholil Ridwan, tidak cukup hanya dilihat pada identitas formalnya seperti penggunaan lambang yang dipandang sakral oleh masyarakat Islam. Kakbah, misalnya. Lebih dari sekadar persoalan simbolis, parpol Islam di antaranya sangat diharapkan menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat Islam yang berjumlah hampir 90 persen di antara keseluruhan populasi di Indonesia.

Di mata KH Cholil Ridwan, harapan itu bisa diwujudkan jika nanti masyarakat Islam hanya memiliki satu parpol sebagai fusi dari parpol-parpol Islam yang ada sekarang ini. Harapan KH Cholil Ridwan tersebut akan berbenturan dengan fragmentasi masyarakat Islam. Jadi, wacana satu parpol Islam merupakan mimpi yang sulit menjadi kenyataan.

Mengikuti pandangan klasik bahwa banyak parpol merupakan kelanjutan belaka dari banyaknya preferensi masyarakat seperti ideologi, budaya, dan keagamaan, wajar pula jika masyarakat Islam memiliki beragam parpol. Dengan demikian, PKS, PAN, PPP, dan PKB merupakan kelanjutan alamiah dari perbedaan pada level preferensi keagamaan masyarakat Islam.

Yang terpenting bagaimana tiap-tiap parpol Islam tersebut pintar melakukan pencitraan atau yang biasa disebut dengan positioning di hadapan masyarakat Islam yang sudah terfragmentasi. Contohnya, PKB harus bisa meyakinkan kalangan nahdliyin dari mana PKB berasal.

Sayangnya, hasil pemilu legislatif pada 9 April lalu justru menunjukkan keadaan sebaliknya. Secara kasatmata, positioning parpol Islam tidak lagi istimewa, bahkan di hadapan pemilih tradisional sendiri. PAN, PPP, dan PKB masih tergolong beruntung karena mampu meloloskan puluhan wakilnya menduduki kursi DPR, kendati tidak sebanding dengan energi yang dikeluarkan.

Yang mengenaskan adalah PBR dan PBB. Pada Pemilu 2004, PBR masih memiliki wakil di DPR. Tapi, pada pemilu legislatif tahun ini, tidak ada satu pun wakil dari PBR maupun PBB. Sebab, perolehan suara mereka di tingkat nasional tidak memenuhi ketentuan parliamentary threshold yang hanya 2,5 persen.

Penyusutan tersebut pada gilirannya menurunkan daya tawar parpol Islam saat pelaksanaan pilpres 8 Juli lalu. Posisi parpol Islam terlihat semakin lemah setelah konflik internal menyeruak ke permukaan seperti yang dialami PAN. Konflik internal parpol berlambang matahari itu jelas tidak bisa dilepaskan dari perolehan kursi di DPR yang jauh dari memuaskan.

Padahal, PAN telah berusaha melakukan pencitraan sebagai partai yang semakin inklusif, tidak seperti pada era kepemimpinan Amien Rais yang dikesankan terlalu condong ke Muhammadiyah.

Kian tipisnya suara parpol Islam, ditambah konflik internal, mengakibatkan posisi parpol Islam hanya mampu menjadi partai lapis kedua (second party) -bahkan ada yang sekadar menjadi penggembira- dalam peta koalisi pilpres lalu. Ibarat gerbong kereta api, parpol Islam hanya menempati kelas ekonomi, bukan kelas bisnis, apalagi VIP.

Kondisi parpol Islam yang terpuruk pada pemilu legislatif kian diperparah oleh integritas moral elitenya. Sebagai parpol Islam, seharusnya mereka dapat mencitrakan sebagai parpol dengan berkarakter moral yang kuat. Tapi, sejak koalisi antarparpol baru sebatas wacana, hingga tercapainya kesepakatan seperti tergambar pada komposisi parpol pendukung tiga pasangan capres-cawapres yang ikut serta pada pilpres 8 Juli lalu, karakter moral parpol Islam tidak jauh berbeda dari parpol yang secara kategoris bisa disebut sekuler.

Tentu naif kalau pendirian parpol, tidak terkecuali parpol Islam, tidak dimaksudkan sebagai instrumen meraih kekuasaan. Hanya, pertanyaannya, bagaimana kekuasaan tersebut dapat diraih?

Pada konteks ini, sikap elite parpol Islam patut dikritik karena tidak mampu mengelola ''perebutan'' kekuasaan secara lebih elegan. Ada elite parpol Islam yang marah-marah seperti ingin menarik diri dari koalisi setelah jagoannya tidak digandeng sebagai cawapres. Bahkan, elite tersebut tidak segan-segan melakukan politisasi simbol-simbol agama dengan membuat pencitraan, untuk tidak mengatakan menghakimi, bahwa salah seorang cawapres tidak mencerminkan aspirasi umat Islam.

Sementara itu, ada juga elite parpol Islam yang membiarkan dirinya larut dalam kepribadian terbelah (split personality). Di satu sisi, partainya didorong ke salah satu pasangan capres-cawapres, sedangkan di sisi lain kadernya dibiarkan merapat ke pasangan lain.

Bagaimana fenomena itu bisa dijelaskan? Hanya ada satu penjelasan. Elite parpol Islam telah sedemikian jauh larut dalam aktivitas politik pragmatis, artifisial, serta tidak berkarakter. Daripada hanya menjadi parpol lapis kedua, mengapa elite parpol Islam tidak mengusahakan suatu koalisi yang berbasis Islam?

Inilah pertanyaan yang terus mengemuka, kendati pilpres baru saja usai. Masyarakat Islam akar rumput, tampaknya, tidak ikhlas jika jumlah suara dari seluruh parpol Islam pada pemilu legislatif yang mencapai hampir 30 persen terbuang sia-sia.

Bagaimana hal itu bisa terwujud? Rekapitalisasi merupakan jawabannya. Dengan rekapitalisasi, parpol Islam perlu memperkuat kembali modal yang dimiliki. Salah satu modal yang kian tergerus pada banyak parpol Islam seperti yang tergambar pada perilaku elitenya adalah modal sosial (social capital). Yakni, kesediaan bekerja sama dan membentuk jaringan antarelite dan parpol berdasar prinsip saling percaya (trust). (*)

*) Syamsul Arifin, Guru besar dan wakil direktur bidang akademik PPs Unmuh Malang

Assalamualaikum,wr.wb

” Pertama ku mengenal mu berpuisi rindu, kau ‘tlah gores kan rasa hingga pupus ini kembali indah terbuai angan. Mungkin kah hati ku ‘tlah kau curi saat bulan yang di sana tersenyum manja ? Aku ‘tak tahu, tapi pasti kan aku milik mu dan lupa kan yang ada kala rindu ‘tlah singgah membelai malam-malam mu …. “

” Untuk mu cinta, ranting-ranting doa ku ‘kan luruh untuk mu slalu. Sempurna rindu di belahan jiwa ‘tak akan pupus sperti bening nya telaga yang tersapa wajah rembulan malam. Aku merasa kasih ini ilham dari surga yang menembus langit di stiap mata terpejam dan smoga esok janji ‘kan rebah di pangkuan waktu ‘tuk mempertahan kan tiap bait puisi kesetiaan. “

” Tatap lah hidup dengan cahaya cinta dan lepaskan duka lara demi mentari kebebasan agar ‘tak ada frustasi sakit hati. Bukan harta berlimpah dan leher berdasi penguasa di hidup yang sebenarnya indah ini. Tapi ayat kemenangan akan berpihak pada cinta sejati yang punya hati. Buktikan kau yang terbaik dan bukan pendosa berkedok air mata !!! “

” Andai air mata ini teranugrah sayap laksana elang, ku ‘kan terbang tinggi membawa cinta ke negri di awan yang bertabur keajaiban. Dan semua ku lakukan demi dahaga nya hati karena sentuhan cinta dan terlalu lama sembunyi di balik kelambu malam …. “

” Kala hayal ku gagap terperangkap jiwa, mimpi ku membisik ingin menuang rasa ‘tuk damai di hati. Kepada Semesta tatap lah aku agar ‘tuk kebebasan slalu mampu ku curah cinta. Dan di jalanan kota kecil ini, bukan intan berlian yang akan tertancap di nisan keabadian. Tetapi smoga setia dan kejujuran akan menjadi kenyataan. Tuhan, di suci Mu pasti tercatat perjuangan ku !!! “

” Ku bukan insan sempurna yang mengerti cinta. Tapi ‘tak ingin hadir ku hampa tanpa jalinan yang setia laksana kejora yang rebah di pangkuan malam. Dan ku mohon sirami lah bunga hati ini untuk smakin mekar mewangi walau apa pun yang terjadi. Bidadari, jangan biar kan aku kehilangan kemesraan saat raga ku di peluk mu … “

” Dalam risau yang samar terbias arah, terdengar rintih hati yang menghiba belai cahaya. Lirih ku dengar semesta berdzikir hingga menyeret air mata dalam rindu suci pada Allah ku yang satu. Sebelum waktu terhenti dan memanggil dalam sepi, tiada lagi untai indah demi cita slain hanya ayat-ayat sejati. Dan dengan kemurahan Mu ya Allah, jaga lah hati kami dalam perjuangan mencari cinta. “

” Tiada kisah yang sempurna dan semua tahu itu. Tapi aku percaya setia ini ‘kan sempurna jika aku slalu di stiap engkau ada. Ijin kan puisi ungkapan hati ku meminang sukma mu ‘tuk slalu ku miliki. Hingga usai sudah sendiri ku kala bibir mu
lembut mengucap rasa ‘tuk berlabuh slama nya di dermaga doa ku. Kan ku cintai kau di spanjang rindu ku …. “

” Kidung asmara yang terangkai antara kau dan aku yang membuai malam, kian membuat hati larut dalam bahagia. Mungkin kah ini terjadi karena hati ku terbuai cinta yang tersambut mesra saat pertama mengenal mu bersenandung rindu. Akan ku ukir saat kita bersama dengan tinta cinta dan hadir mu ku rasa mengiring sejuta arti hingga bintang pun ‘tak sanggup mengganti kan mu. Sambut lah aku sayang ….. “

” Biarkan rindu merekah menjadi mawar ‘tuk tersentuh bisikan sejuta luka. Saat aku rapuh, lemah dan terjatuh betapa kau tetap setia mendampingi hingga aku merasa punya arti. Kala lembut kau yakin kan tetap satu bersama dalam cinta hingga akhir masa, aku ‘kan rela hidup dalam badai dan derita. Dengar lah kasih, bunga ku ada saat kau kembali di sisi ….. “

” Sepetik munajat yang tersaksi di senja kesendirian ku kala kejujuran meroboh kan malam, smoga membuka mata semesta untuk kian menoreh kan kasih agar teduh rebah di hati ini. Kepada Sang Khalik dan kesucian Nya, kabul kan satu harapan ku demi ketetapan sang legenda untuk merubah suatu keyakinan menjadi keajaiban dalam indah nya melati cinta di dunia dan di taman surga !!! “

” Jika esok diri ini kembali menjadi aku, ku doa ‘kan dalam rindu smoga cinta dan kedamaian ‘tak pernah mengenal arti slamat tinggal. Ku berharap malam ku ‘kan setia hingga fajar tiba untuk slalu mendekap hati ku. Dan bila kesendirian ku harus bersaksi dalam takdir, apa pun yang terjadi ‘kan ku lepas air mata ini dengan senyuman demi mengumandangkan dzikir di beranda lantai surga Mu …. “

” Hidup adalah keyakinan yang harus di perjuangkan sbuah peradapan yang ‘tak kenal gentar sekalipun tiang gantung dan mata pedang menjadi jawaban titik darah kemenangan. Karena kematian adalah kepastian yang bukan pilihan dengan jalan apa dan begaimana. Sepanjang ikhlas di lima waktu dan kebenaran runduk dalam satu cahaya semesta, matahari pasti terbit di stiap kegelapan ufuk timur hari esok. Allahuakbar !!! “

” Kasih ku, jangan kau bersedih dalam lamunan. Tiada guna hidup yang sementara ini risau dalam angan. Percaya lah sayang, hapus lah air mata mu, karena engkau ‘tak sendiri lagi. Bersama kita ‘kan sebrangi lautan asmara. Sebab aku percaya, sayap kita ‘kan mampu terbang tinggi menggapai negri di balik awan. Yang berhias elok nya pelangi cinta, dan agar ‘tak lagi ku sapa duka di bening indah mata mu. “

” Dekap lah diri ini di peluk mu, agar ‘tak jatuh aku di telaga air mata kesunyian. Dan bawa lah aku ke mana pun esok sayap mu terbang, karena lelah ku rasa slalu mengikut ke mana angin berhembus. Smoga semua akan kembali, masa indah yang pernah membuai kalbu. Hingga suara rindu yang dulu perih tergores luka kini tegar berkata, malam ini …. aku bahagia di penjara cinta mu. “

” Cukup lah sudah kita akhiri pengembaraan yang sekian lama membawa makna dan biarlah yang sudah terjadi lupakan saja. Sudah saat nya kita bangkit melukis wajah cakrawala dengan harapan baru untuk memimpin waktu. Bersama senandung suka duka yang ‘kan terlewati, dalam perbedaan bersama mari kita satu kan rasa demi mewujud kan mimpi untuk menjadi nyata. “

” Jangan pernah runtuh menyerah memperjuangkan suara batin yang berontak demi kebenaran. Kita adalah simbol peradapan yang akan terbentuk demi masa kekuatan baru. Bebas kan segala beban rasa di jiwa demi kedamaian dalam satu cinta dan hadapi kenyataan dengan doa. Dan yakin kan dalam batin mu, dalam lengking Allahuakbar akan slalu ada perto;ongan !!! “

” Dalam episode kehidupan tiada tercipta sempurna. Tetapi sepanjang hayat terkandung yakin dalam lima waktu, jangan pernah letih menggapai cita masa indah. Dan dalam ruang linang air mata dzikir, kiranya membuka mata hati bahwa tiada kantata seindah Khusnul Kotimah. Subhanallah Wabihamdihi, Subhanallah hil Adzim …. “

” Rasa yang tertebar liar dan benih sensasi rayu yang tersemai di lain hati ibarat mempertontonkan aurat serta mengukir prasasti kenarsisan untuk mengagungkan kemunafikan meski mencoreng simbol kesetiaan. Dan akan lebih bijak untuk mencintai pramuria berhati ibu rumah tangga dari pada mencintai ibu rumah tangga berhati pramuria. “

” Kembang ku ‘tak kan mekar, tanpa hari ku bersanding di suci mu. Tak ‘kan rasa ini berarti, selain dalam suka duka bersama mu walau cobaan menghadang. Engkau lah ilham di rindu ku karena tiada ceria ku selain satu cinta dengan mu. Hanya di jiwa mu miliki lah separuh hati ini, karena ku ingin kita adalah mempelai abadi dunia dan akherat. Aku ‘tak ingin kehilangan janji ku lagi …. “

” Kenangan yang tersisa di antara doa, jangan remuk di perjalanan untuk menjadi kan kita patriot pengukir bahagia yang ‘tak lekang pancaroba jaman. Kita punya impian, kita rindu bahagia dan ingin di cinta sbagai insan yang hati. Spanjang batin berlandas kebeningan, biar orang berkata apa dan jangan pernah peduli. Mumpung hikmah masih berbelas, slalu ada kesempatan untuk berbenah dan smoga Tuhan menyertai. “

” Doa ku di sini menunggu mu ‘tuk bersaksi bahwa aku lah milik mu. Lepas kan sepi mu serta bahagia lah kau di peluk ku walau senja ‘tlah tiba, agar aku ‘tak mengerti luka lagi. Karena ku ingin menjadi setitik arti di tengah hujan dan dingin nya angin malam ini …. “

” Berjalan ribuan mil di atas permadani cinta, menyadar kan bahwa engkau lah satu yang nyata mengerti aku. Stiap detik hanya ku ingin di sisi mu untuk menjadi separuh hidup mu. Dan mencintai mu akan menuntun batin ku melihat terang sampai angkasa ‘tak lagi membiru. Bawa lah hati ku dan simpan lah bersama rasa yang slalu engkau yakini karena hanya kamu sayang ku di semesta ini …. “

” Adalah perjuangan kita menyelamat kan cinta yang mampu menggugah hidup agar kehadiran kita mempunyai arti sperti cahaya lilin dalam kegelapan. Dan dengan kesederhanaan dan saling mengerti cinta akan selaras saling memberi sepenanggungan sampai mentari ‘tak bersinar lagi. Smoga tiada lagi perceraian dalam bingkai kenangan yang sia-sia ….. “

“ Ingin ku semai mutiara syair sbagai persembahan cinta untuk mu permaisuri hati, biar gelora asmara di jiwa membelai pesona mu agar sayang kian merekah indah. Bukan bahagia di atas harta benda yang membuat ku gila, karena aku malu saat kebesaran adzan datang membasuh kafan ku. Dan jauh di lubuk kalbu, slalu ku simpan rindu yang tertahan untuk esok terbang sperti kupu-kupu mencari cinta yang masih punya hati. “

” Mumpung waktu masih tersisa untuk menuang damai di atas kanvas cinta, smoga slalu ada pengertian untuk membuka pintu hati demi kesetiaan memegang satu cinta. Karena betapa pun kadang cinta sulit di mengerti, tetapi akan sangat lebih menyakitkan mencintai cinta yang berujung air mata perpisahan dan derita perceraian karena sayatan peristiwa luka di hati. “

” Tak ada alasan untuk frustasi dari mimpi panjang, karena manusia tertakdir bisa gagal. Ambisi meraih cita ibarat main dadu yang harus bisa menerima kekalahan dengan bijak dan ikhlas sebagai cermin sbuah kedewasaan. Dan biar lah keadilan Tuhan bicara untuk menentukan yang terbaik di atas bidak kehidupan menang atau tergilas. “

” Seraut wajah menggugah asa di pusara hati. Janji mu terbias indah di telaga madu yang membasuh letih. Aku menyayangi mu yang tercatatdalam logika meski kesetiaan kadang teruji di perjalanan. Aku memang salah dan hanya ampunan mu yang sanggup mengibar layar ku seindah mustika. Dan ijin kan kembang rindu ku mekar di surga malam mu. “

” Di stiap deras nya hujan yang membasah bumi, rindu kan aku di sini yang juga berurai deras nya air mata kerinduan untuk ikhlas melepas mu pergi dalam doa smoga kau bahagia sampai setia ku terpanggil sangkakala keabadian …. “

” Terbit lah matahari cinta, terangi kembali semesta hati. Derita mu pasti duka ku, karena slalu ku sayang kamu. Ku harap nestapa ‘tak membuat mu layu, sebab tiada mesra mu alam terasa sunyi. Aku merindu dendang asmara yang terlantun di canda ria, agar tampak anggun mu yang terbias rembulan malam ku. Karena ini lah aku satria janji mu, yang ‘tak akan tinggal kan suci sukma mu. “

” Surga yang dulu ku punya dari mu, kini hilang terjawab waktu. Sayap-sayap janji pun tampak ‘tak kuasa di perpisahan kala mata terpejam dalam bening nya kenangan. Rindu kan aku di elok senyum mu meski ‘tak lagi ku bisa menatap. Karena cinta mu terasa ‘tak pernah sedetik pun mengijin kan ku bebas sampai tangan Tuhan melambai di kematian ku. “

” Doa ini laksana halilintar di kegelapan mimpi dan nyata. Dawai gitar ku adalah saksi kidung asmara yang terlantun demi luruh di hangat mu. Dan dari beranda batin, engkau pasti mengerti betapa aku ingin menjaga janji hingga nanti tutup usia ku. Kepada semesta dan alam raya, aku lah lelaki yang akan mempersembah kan setia demi bintang hati yang menuntun ku sampai mengerti cinta. “

” Biar sayang yang ku punya adalah sayap-sayap doa untuk temukan bintang yang merindu terang. Karena ‘tak pernah pupus rasa ini meski sendiri kadang menjadi taruhan. Begitu indah hidup ini dan smoga esok kian sempurna dengan ayat mu yang mampu merebahkan ku di atas gemerlap ranjang cinta siang dan malam mu. “

” Cinta adalah anugrah jawaban doa yang hadir nya ‘tak bisa teringkari. Hanya kadang pada hati yang salah kompas cinta mengarah hingga patah hati menjadi rintihan jiwa. Tapi ada yang harus teryakini, cinta tercipta berpasangan untuk saling memberi dan berbagi. Dan pertanyaan yang meski terjawab adalah, mampu kah pujaan hati menjaga kesetiaan untuk ‘tak ke lain hati agar cinta ‘tak hanya indah di awal kesan pertama. “

” Tersenyum lah meski di balik nya tersimpan kegetiran. Dengan senyum, hati akan teguh saat menerima apa pun kenyataan yang kita hadapi. Hidup ‘tak akan berarti anugrah jika terpuruk dalam derita yang ‘tak berkesudahan hingga hati slalu tersiksa karena ketidak tenangan. Dan jadi lah diri sendiri karena orang lain belum tentu indah seperti
yang kita rasa. “

” When your love appear in my soul, there was a miracle that really give me something for the hurt. I wish everyday could be I’m the knight of your heart and I’ll be the fire in your night. Baby I need you and letz make it all for love. I wanna see your smile living in my arms to breakdown the desire tonight and hoping it never end. I don’t wanna lose you and your name will be ….. The Glory of My love !!! “

” Jika suatu saat nanti ku temu kan bahagia meski tanpa mu, akan slalu ku kenang nama mu sampai nafas lepas dari raga ku. Karena aku percaya, cinta sejati esok akan ku temukan dalam sabar dan kesederhanaan. Biar aku sendiri mengikuti ke mana takdir memimpin langkah ku, sampai ada pintu hati yang masih terbuka tulus menerima ku untuk hidup berpayung cinta dalam suka maupun duka. Smoga kau mengerti aku …. “

” Senja di kota ku terbias anggun bersolek jingga sinar mentari yang pulang. Samar terasa detak ku yang ‘tak pasti kala menatap pelangi selamat tinggal di air mata mu. Dan saat kereta api Mataratmaja membawa mu berlalu, di situ lah aku sadar bahwa hati ku tlah juga kau bawa pergi. Slamat jalan kasih, biar Tuhan yang tahu ternyata cinta ku rebah di santun mu. Dan rindu ini ‘kan hanya teruntuk nama mu slalu. “

” Tuhan ……. kirim kan lah aku anugrah Mu yang terindah, untuk ku persembah kan buat pujaan hati yang tulus mencintai ku apa ada nya. Karena bukan gadis bermateri yang ku damba, tapi kekasih sejati yang mengerti dan punya hati. “

” Tentu masih kau miliki catatan yang pernah kita tulis. Dan entah kapan akan ku pinjam untuk bersama kita baca. Selama musim bergulir, rasa ini ‘kan menembus batas awan. Hingga akan ku jaga arti mu ke mana pun langkah pergi. Walau sendiri tapi harus ku akui, luruh janji suci ku membelai semesta cinta mu hingga aku ‘tak bisa ke lain hati. Cinta mu ‘kan abadi menyinari senja jiwa ku, baby I love u …. “

” Cinta yang ku beri dan setulus hati saat bertemu sampai berpisah akan sama dan indah bermakna. Hanya jika rindu mu memanggil, ku ‘kan kembali dan smoga pintu mu masih mampu ku buka dengan kunci yang dulu pernah patah. Aku hanya menunggu gerimis reda untuk kembali terbang mencari jawaban meski harus berpacu dengan mendung hitam. Dan hanya atas kemurahan Nya aku masih bisa menoreh senandung hati ini di sini ….. “

” Tiada kalimat di langit dan bumi ini indah berkumandang dan berani menghapus hampa di jiwa hingga esok roh ku sendiri bersaksi di kafan dan spasang nisan keabadian. Dan kepada nya seluruh rasa dan kekuatan ku berseru maju ‘tak gentar mati laksana ksatria terpacu kumandang desir darah ku yang berdzikir dalam satu matahari yang teryakini ….. Subhanallah Wabihamdihi, Subhanallah hil Adzim. “

” Bangkit lah dari badai dan bukti kan jiwa mu bukan terbuat dari telur asin. Apa pun gejolak batin percuma terlalu lama tenggelam duka yang hanya membunuh diri. Takdir kita untuk menang dan bukan meratapi yang memang ‘tak layak di pertahankan. Anggap lah prahara adalah bahasa Tuhan yang harus kita arti kan. Dan tinggal dengan cara mudah atau sulit kita mencari jawaban dari tiap persoalan. Smua hanya titipan …. “

” Menangis adalah ungkapan bahasa perasaan. Tapi dari air mata yang berlinang kira nya lahir jawaban yang mampu menjadi pelita penunjuk arah yang lebih baik. Sepanjang harapan masih menyala adalah tanggung jawab kita mengubah mimpi menjadi nyata dan biar Tuhan menjadi penentu. Dan jangan biar kan hidup yang indah ini mengubah diri menjadi suatu tanda tanya yang kita ‘tak mengerti. “

” Mengapa kau simpan ragu di hati mu kalau di syair ku ada cinta untuk mu ? Bukan kah kau tahu bahwa takdir kita di sini bertemu dan untuk satu. Jangan lah goyah demi kemenangan yang kelak ku persembahkan di depan mu. Sebab anugrah ini kian terasa indah sejak pertama mengenal mu hingga nanti tutup usia ku. Aku menyayangi mu melebihi dari hidup ku. Dan semua ini ku lakukan hanya demi cinta ku pada mu. “

” Bila nanti kau miliki aku, sayangi aku di stiap langkah dan nafas mu. Aku ‘kan slalu jaga semua nya sampai raga lebur di telan waktu. Jangan pernah dengar kata mereka yang ingin memisah kan kita karena ku ‘kan slalu ada. Bersama kita pasti bahagia karena cinta akan memberi arti di hati ku dan hati mu. Mungkin makna kata hanya sementara, tapi yang slalu pasti adalah kau lah matahari penerang gelap jiwa ku !!! “

” Tiada guna ada rindu jika kau hanya kembali seperti dulu. Meski hari ku sendiri tanpa setia yang terluka karena dusta, tapi kepada cinta aku ingin menjadi yang terakhir. Meski berat memendam hasrat jiwa, tapi semua harus mengalir indah karena awan putih masih ada. Ku yakin di suatu waktu nanti, akan ada janji yang ‘tak mau melepas ku apa pun yang terjadi. Dan di sana hadir ku akan bangga bersanding di sisi nya. “

” Kala doa ku terjamah gema ikhlas, sempurna lah nostalgia di akhir cinta. Senyum ku ‘kan mengiring waktu, kala sepi mu ‘tak singgah di pelaminan. Ayat ku ‘kan jadi kasih sejati, demi hidayah damai yang sebening kaca. Aku diam bukan ‘tak mengerti, rintih batin problema dan sesak mu. Namun kau ‘tak pernah mengerti aku, yang semesti nya tercipta untuk mu. Dan kini apa yang akan engkau kata, aku ‘tak peduli !!! “

” Banyak hikmah yang mesti kita petik di perjalanan kita yang adalah insan lemah. Dan jangan pula ambisi yang berlebihan malah menempatkan kita di ruang kebingungan dan ketidakpastian. Tak lain hanya dalam ketenangan hati maupun pikiran yang mampu melahirkan ketentraman dan dewasa dalam kebijaksanaan. Agar hadir kita di sini mempunyai arti di tengah banyak jiwa yang butuh pertolongan. “

” Saat langkah lelah tertipu waktu. Kala nurani mengingkar ayat-ayat suci yang terkubur nafsu hati. Tak terasa air mata ku jatuh di sesal dan tersadar esok nafas ku hilang terpanggil abadi. Dengan Mu ya Allah, ampuni aku yang ‘tak mau sendiri lagi tanpa cahaya. Dan smoga esok Engkau satu kan aku dengan kekasih yang slalu ku cinta …. “

” Jangan runtuh bersedih dan meradang ketidakpastian karena Tuhan semesta alam berkuasa di siang dan malam. Perjalanan masih sangat lah panjang. Hadapi ketakutan dengan keberanian, bebas kan frustasi hati dengan berontak batin dan buktikan engkau anak terbaik sang takdir yang bangkit dari badai dengan mengangkat obor kemenangan di angkasa membakar angkuh nya kehidupan !!! “

” Masih kah ada damai surga tanpa mu yang segalanya bagi ku ? Aku mencintai mu lebih dari yang kau tahu, karena pada mu ku temukan cahaya syair ku. Nama mu terlalu indah untuk redup hingga membuat ku bertahan laksana pahlawan. Di malam bertabur bintang ini, sejenak mata ku terpejam demi sedetik rindu suara mu yang menghapus semua luka. Dan aku lah lelaki yang kelak bangkit dari mimpi demi cinta ku kepada cinta. “

” Smoga waktu mengilhami untuk cinta suci bicara mengetuk beku mu, bahwa aku kangen manja mu, bahwa aku kangen kamu. Dan bersinar matahari hati ku, andai kau ucap bahwa aku lah yang satu. Kembalilah kasih, cinta harus senyawa. Jangan kau goda hasrat ku, pegang tangan ku dan miliki aku sampai langit ‘tak lagi berbintang. “

” Saat nurani terdampar dalam renungan, akan tersingkap tabir benar salah di tiap goresan. Di sana akan ada pengadilan tentang ikhlas dan karma. Mumpung masih di beri waktu, buka lah hati untuk terbasuh suara bijak dan kebenaran. Agar di masa yang akan datang, ‘tak henti anugrah dan kedamaian mengiring perjalanan sejarah untuk kita dan tunas-tunas bintang kehidupan. Salah akan kalah, dan benar pasti bersinar. “

” Seperti air di daun talas, meski cinta dan rindu ‘tak menyatu, yang penting keyakinan dalam doa harus slalu menyala. Karena doa tulus orang benar di mata Tuhan akan memberi kekuatan yang ibarat air ‘kan beri kedamaian dan laksana api adalah obor semangat dalam perjuangan. “

” Sampai kapan hati mu betah sendiri ? Bukan kah roh ku hadir di pinta suci mu. Apakah cinta tlah tercabik di puncak hidup segan mati ‘tak mau ? Itu pun bukan makna sajak mu. Seperti nya aku tergulung ombak asmara dan ampuni aku yang mencuri hati. Sebab semua terjadi karena ku ‘tak ingin takdir mengutuk gairah mu beku dalam dingin nya sepi. Hidup tanpa cinta ibarat mata sempurna yang ingin buta. “

” Dalam kejujuran, slalu ada jalan keluar. Dan andai cinta pecah di jalan karena kejujuran bicara, itu lebih terhormat dari pada palsu dan kemunafikan menjadi tajuk kehidupan. Cinta adalah anugrah teristimewa nurani, bukan rekayasa atau pengingkaran hati, pangkat dan materi. “

” Semakin cepat laju nya malam, kian sendu kidung hati merindu nyata. Dan kala doa tiba di gapura yakin, seraut wajah singgah di relung kejujuran. Hingga ‘tak berdaya aku saat titah kalbu berbisik, bahwa aku sayang dia. Smoga hasrat ‘kan tergapai ‘tuk membuka surga hati, agar mampu ku selimut sukma mu dengan kilau cinta di atas anggun nya ranjang waktu. Baby, you are my evening star …. “

” Jingga langit yang terselimut mega, seakan menyuruh hati luruh dalam hakikat syukur. Kasih di beranda hati juga riang bercanda nikmati angin sore. Aku rindu waktu ku yang kini tergilas, tapi aku ‘tak peduli dan tetap menatap berkas perjalanan abadi di langit. Aku hening dalam diam, dan iri kala spasang merpati yang kasmaran pamit pulang. Sempurna sudah lamun ku, yang seakan wajah takdir sudah bijak terencanakan. “

” Lelaki dan perempuan adalah sama di mata Tuhan. Dan adalah hati yang memberi makna beda. Smoga malam ini lahir jiwa baru yang khusuk mencium sajadah dan menggenggam tasbih dalam ayat pengharapan. Agar ikhlas, asa, cinta dan cita terwujud dalam nyata. Demikian aku, smoga sakit hati yang merenggut mimpi ‘tak menuntut tragedi karma abadi untuk seraut wajah. Subhanallah Wabihamdihi Subhanallah hil Adzim. “

” Atas nama cinta …. meski sekilas, tetes nya mampu melukis bianglala di batin hingga ilalang pun manis menari. Seribu bias menoreh makna yang sulit ku pahami. Tapi aku ‘tak peduli, meski rindu kadang redup terbakar mentari. Sejenak aku menatap langit dan terbang di telan hari demi mencari labuhan hati. Dan slalu aku bersyukur, karena anugrah masih memberi waktu. “

” Jika benar dia anugrah dari surga, pasti setia nya luruh di hati ku serta bening mata nya berkedip mesra sbagai isyarat cinta harus mengalir. Sampai kapan senyum mu menipu hati menahan hasrat ? Negri ini ‘tak gersang anggur asmara dan edelweis pasti bersemi jika terjamah belai wanita. Tapi seperti yang sudah-sudah, angin senja berlalu dan genit malu saat kapan menjadi pertanyaan. “

” Tak akan pudar janji Tuhan meski lusuh nya kafan membalut raga. Aku yang suri kini bangkit bukan sebab materi. Terbasuh syair pujangga, sukma ku kembali untuk ‘tak mau hidup dalam mati. Dan kepada semesta, di bawah agung mu tasbih ku kian menyambar, bahwa liar yang terpuja tanpa restu cinta pasti menjadi karma ketidak tenangan hingga mati terusung keranda penyesalan. “

” Kadang kebahagiaan yang mampu memberi damai tidak harus di temui dalam gemerlap nya materi. Kadang dalam kesederhanaan pun ada tawa dan canda yang mampu memberi embun segar hingga kita mampu menghirup damai dan ketenangan batin. “

” Bukan maksud hati menggoda pujangga jelita yang sempurna merangkai puisi cinta. Anggun, ayu dan bersahaja diri mu membuat lidah kelu hingga bergejolak hasrat ini terkesima senyum mu yang merayu. Lenyap lah kesunyian tertetes puisi mu sampai terbit matahari terang membakar cinta ku. Siapa pun engkau, sanggup menyiram aroma wangi doa ku dan kami bangga sopan tutur mu dalam merangkai kata. “

” Begitu agung karya Ilahi ketika mentari pulang di senja pantai Parangtritis. Termenung aku menatap langit dan mengukir nama nya dalam bingkai hati di atas pasir. Begitu dalam cinta ini hingga rambut panjang nya jelas tersibak angin. Tapi kala ku dekap, ia menghilang dan lamun ku tersadar. Bahwa senyum nya memang bukan untuk ku dan adalah Tuhan di atas segalanya. Aku terpejam saat mawar merah jatuh di tanah …. “

” Dengar aku wahai Sang Perkasa, bukan hanya rembulan yang ingin di perhatikan. Beri aku seberkas sinar suci mu. Agar aku yang ‘tak bisa ke lain hati, mampu bercinta di atas debur ombak laut selatan dan di bawah senandung bintang. Untuk apa dia tercipta kalau tidak untuk di manja dan di belai rambut nya. Maka beri aku kekuatan ‘tuk menyemat mahkota cinta hingga mampu mencuri hati nya. Aku sayang pada nya …. “

” Tak ada yang mampu menerka sudut tersembunyi hati, tapi semoga di sana ‘tak ada ambisi yang membuat diri mati dalam hidup. Peristiwa yang pernah ada adalah kaca untuk bercermin dan mengerti indahnya cinta. Pasti masih tersisa senyum penghapus letih perrjalanan ini dan satu pengakuan, semakin ku rasa keajaiban Mu, semakin runduk sujud ku di bawah kesucian Mu. “

” Tak semua duri mawar merah menyakitkan dan empedu terasa pahit. Saat aku terjaga sebelum kumandang adzan subuh, sayup terdengar bidadari berpuisi yang selalu hadir dalam mimpi. Rembulan …. siapa pemilik suara merdu yang ikhlas membentangkan sajadah di setiap lima waktu ku dan tegar demi merdeka hati nya yang dia pun ‘tak tahu kapan ? Aku ingin mengecup kening nya … “

” Tak mau lagi aku hidup dalam tekanan cinta dan ambisi dunia yang ‘tak pernah memberi penawar luka. Mata yang dulu buta semoga tersibak terang hadirnya embun kepastian dan tuntunan kesetiaan sepasang tangan. Semua ada hikmah di tengah peristiwa untuk lembar baru satu tekad bersumpah mematahkan sayap cristal air mata hingga ‘tak lagi sombong berterbangan di udara. “

” Aku mohon simpan lah kerudung putih bertulis nama ku yang pernah menjadi kado di hari ultah mu. Dan saat kau ingat tiap berkas perjalanan kisah kita, biar lah kerudung itu menghapus air mata kerinduan mu. Tak akan mudah ku lupa wajah ayu nan anggun mu berhias kerudung dari ku yang pernah membuat hati ku damai sampai bila esok bertemu lagi di bawah sinar rembulan yang abadi. “

” Di sini bersama bayang mu, membuat detak terasa berhenti. Terdengar jelas genta hati yang berkata ini adalah cinta meski kau menyebut dosa. Sayang … tiada mampu untai kata memisahkan cinta, karena kehormatan ku adalah setia. Jika aku mati, satu pinta ku agar kau bahagia selalu. Ku ‘kan berdiri di gerbang nirwana demi penantian abadi. Karena nama mu adalah kekuatan yang ‘tak terpisah kan waktu. “

” Bisikkan nama ku sebelum kau tidur, maka aku hadir dalam mimpi indah mu. Meski semua tinggal kenangan, tapi ingat aku dalam senyummu. Tiada hari seindah ada cinta, ‘tuk bersama dalam suka dan duka. Kau yang pergi membawa luka ini, sayangku setia untuk mu abadi. Smoga kau bahagia dengannya, karena bagi mu aku bukan terindah. Biar di sini aku sendiri bernyanyi, menghibur hati di senja yang sepi. “

” Tulus hati ini ‘kan ku serahkan ‘tuk dinda ku seorang. Sebagai tanda kasih yang tiada kenal batas akhir. Sungguh rindu kian menggebu, saat kau ucap aku lah yang terakhir. Biar seribu tahun waktu berlalu, setia ku abadi nan slalu. Hasrat ku yang pasti, aku milik mu hingga raga tiada arti. Dan tak lagi mampu ku bicara, slain nurani yang berbisik …. ijinkan aku mencintai mu cantik. “

” Angin di larut malam serta jernih cahaya rembulan, menggugah kisah yang lalu. Saat angan terbang ke masa yang silam, betapa cinta tak bisa ku lupa karena aku slalu punya arti. Isyarat rindu dan getar asmara, slalu mengiring gejolak hati yang di landa tak rela dan kapan. Biar ini hidup hingga esok kembali suara ku memanggil nama mu dan smoga waktu tak segera menutup pintu. “

” Malam ini, pasti ku tak dapat tidur. Nama mu menggoda ‘kan selalu. Aku mohon pada sang bintang, agar dingin malam tak mengusik tidur nya. Di sini lagu ku hanya ‘tuk satu kerinduan, meski ku tahu tak lagi mampu ku menggapai nya. Hati ku sendiri di sini, bercanda hanya dengan cinta. Tapi ku tak ingin dia mengerti. Dan pasti ku malu, andai rembulan bercerita pada nya. Smoga kau bersinar selalu …… “

” Kepada Allah SWT penentu hidup dan mati ku …… Untuk Mu segalanya
hidup ku ini dan untuk Mu aku selalu rela jalani dera demi menebus hitam
yang lalu agar esok berganti terang. Satu jangan kiranya terenggut dari
hidup ini yang ‘kan beri teduh hingga hidup abadi meski kata ‘tak lagi
bermakna dan dunia harus sirna, yaitu …… IMAN !!! “

” Setiap malam tiba, aku diam seribu kata. Tak sadar sepoi angin membawa lamun rindu tersentuh manisnya cinta. Dekap setia ku agar sepi tiada lagi dan miliki aku untuk selamanya. Kan ku iring tidur mu dengan kecup bibir dan ku bisik kan kata sayang. Hanya satu hati ‘tuk satu cinta bagi ku yang sungguh berarti …. semestinya. “

” Aku menunggu dalam dinginnya raga, hingga waktu menunjuk pukul 2 dini hari. Akan ku saksikan mahakarya tingkat tinggi sebuah kantata kehidupan. Selalu ku coba menarik jiwa yang terkubur fatamorgana kehidupan untuk bersatu dalam indahnya cinta. Tak akan lagi aku takut dalam gelapnya kematian seperti dulu, karena 99 bintang tasbih ini ‘kan selalu beri cahaya dalam kekuatan ….. Allah Maha Besar. “

” Kalau harus aku jujur, terus terang ku kecewa. Biar kegagalan ini ku bawa pergi bersama mimpi dan perihnya luka hati. Doa ku semoga kau di sana bahagia dengan nya. Selamat tinggal kasih, selamat jalan sayang ….. Biar kan aku sendiri hidup tanpa cinta lagi, sampai ku temukan seseorang yang memberi ku cinta. Maaf kan aku, semua ini ku lakukan karena ….. aku cinta kamu. “

” Tak akan gentar berjalan sendiri di kegelapan hingga
menghadapi gejolak dunia yang ‘tak menentu selama kebenaran ayat-ayat Ilahi selalu mengiring perjalanan dan Allah ada di hati. Dalam jiwa orang-orang yang bersujud dan memandang Tuhan adalah sumber kekuatan dan pertolongan akan mampu meraih kedamaian hingga kemenangan dalam segala sesak problema dunia. “

” Kala ku tantang deru takdir di puncak Kelud, ‘tak pernah sadar bahwa 5 menit ku di depan adalah mistery Ilahi yang ‘tak seorang pun tahu. Biar ku persembah kan bodoh ini sekali saja dan ‘tak mau lagi mengecap kenangan meski cawan ku terbuat dari emas. Walau rindu ini sendiri, tapi mata batin ku ‘kan setajam sembilu dan tekad ku laksana kepak rajawali ‘tuk terbang menggapai cinta dan menggenggam panas matahari. “

” Rapuh hati ini mengikuti laju norma pembenaran yang menjadi pijakmu. Tetapi aku bangga pada jiwa ku karena meski bukan terindah, aku
bukan pecundang cinta satu malam. Semoga esok sepi hati terhempas
perhatian dan setia dari sebaris nama, maka dia Cinderella dalam hidup mati ku. Buat aku tersenyum dan usap pilu kesendirian ini, maka semoga cinta senyawa dalam ikrar suci tersaksi sepasang mata Tuhan. “

” Jadi kan denyut nadi dan darah yang mengalir dalam diri kita kekuatan dahsyat untuk menghantam badai ujian hingga hancur bekeping. Tuhan pasti mengiring jalan kebenaran dan cahaya bintangNya ‘kan menuntun dalam puncak kemenangan setiap hati yang sabar dalam penantian doa. Jiwa tak ‘kan pernah mati, karena Tuhan nyata di hati !!! ”

” Slamat tinggal masa lalu ……. perjalanan harus ‘trus mengalir. Tak kan pernah ku melupakan mu, karena engkau aku mengerti semua arti. Esok ‘kan ku jemput cinta mu di bawah senyum mentari, karena ku sayang kamu slalu. Kini, lepas kan aku sejenak mengikut suara hati yang menapak demi masa depan. Doa ‘kan aku sanggup menjalani …. “

” Bila aku mati dalam perjuangan, ku tak ingin air mata basahi pipi mu, karena cinta ini slalu menyala bak lentera terangi hati mu. Terlalu indah kesetiaan yang ‘tlah kau persembahkan hingga manis senyum mu mampu membuat aku slalu sayang. Selama kau panggil nama ku di setiap tidur malam mu dengan nafas doa, percayalah ……. di mimpi indah mu kita ‘kan bertemu sbagai mempelai yang ‘kan bersama dalam satu cinta. “

” Meski pernah kau tikam hati ku hingga membekas luka dan kau campakkan seperti rumput kering, tapi di ambang gerbang hari yang Fitri semua dendam dan hitam luntur dengan tetesan embun maaf. Karena cinta semakin membuat aku mengerti, itulah jalan terbaik agar pelita damai menyertai dan kelak ku temukan cinta yang lebih indah ‘tuk di kenang. “

” Milikilah cinta ini sbagai perhiasan yang ‘kan membuatmu indah, hingga tak terlarang lagi jemariku membelai rambutmu. Demi cinta, harga diri dan kehormatan, aku bersumpah tak lagi kau merasa sendiri ‘tuk kesetiaan mu yang slalu hidup. Karena memang ku akui, jiwa ini tiada arti, tanpa hadirmu nyata di hati. “

” Dalam episode kehidupan tiada tercipta sempurna. Tetapi sepanjang hayat terkandung yakin dalam lima waktu, jangan pernah letih menggapai cita masa indah. Dan dalam ruang linang air mata dzikir, kiranya membuka mata hati bahwa tiada kantata seindah Khusnul Kotimah. Subhanallah Wabihamdihi, Subhanallah hil Adzim …. “

” Tuhan tidak menjanji kan langit slalu biru, bunga slalu mekar, dan mentari slalu bersinar di kehidupan. Tapi Tuhan berjanji bahwa dengan Rohman dan Rohim Nya akan slau bersama kita dalam keadaan apa pun. Tuhan akan memberi pelangi di stiap badai, senyum di stiap air mata, berkah di stiap cobaan, ayat cinta di stiap perjuangan dan jawaban di stiap doa. “

” Meski derap harus melangkah dan jantung harus berdetak, tapi kenangan ‘tak kan bisa pergi berlalu. Renungkan perjuangan yang terlukis di setiap perjalanan, sebab tanpa nya masa depan ‘tak akan pernah tumbuh dewasa. Semoga ada makna tergali seberapa pun pilu dari sebuah kenangan untuk hari esok bersama mengibarkan bendera kemenangan. ”

‎” Tak akan pernah samar jejak Ilahi bagi mata hati yang selalu terasah
dengan sujud dan menyembah Nya. Seberapa besar masalah mu ‘tak akan
kurang panjang keajaiban Allah untuk mengubah maya menjadi nyata
sekalipun matahari sejengkal di atas kepala, secuil pun ‘tak akan
membakar karena iman yang selalu bersinar. There is wonderful the love
of God in this live !!! ”

” Tak akan gentar berjalan sendiri di kegelapan hingga
menghadapi gejolak dunia yang ‘tak menentu selama kebenaran ayat-ayat
Ilahi selalu mengiring perjalanan dan Allah ada di hati. Dalam jiwa orang-orang yang bersujud dan memandang Tuhan adalah sumber kekuatan dan pertolongan akan mampu meraih kedamaian hingga kemenangan dalam segala sesak problema dunia. “

” Aku tak percaya gadis di depan ku yang usia nya masih belia menenggak minuman keras
dengan tanpa bersalah. Apa yang ingin kau buktikan pada kami
selain sesal di hari esok yang ‘tak berarti dari
pelarianmu. Meski ‘tak layak kita bicara benar salah selain takdir dan
karma, jangan pernah kau bergumul dengan minuman keras. Karena itu
adalah awal dari semua kehancuran hidup mu !!!

” Saat hati jatuh dalam pangkuan anugrah cinta, pandang satu bintang dalam sunyi malam dan pejamkan mata kala gambar wajah nya menghias. Bersama cahaya doa, di sana rindu mu ‘kan hadir memberi keteduhan dalam buai mimpi sang pujaan hati. “

” Lukisan masa yang akan datang adalah bagaimana kita menoreh tinta di lembar kehidupan saat ini, dan semoga indah warna pelangi slalu menghias di sana ……… “

” Dingin terasa saat sendiri tanpa cinta mu lagi, doa ku smoga kau di
sana bahagia bersamanya. Tiada dendam terpendam karena sayang ku
sepanjang jaman. Jujur ku akui, tanpa mu kasih pada suara ku tiada lagi
setegar gunung Semeru. Aku percaya Tuhan tersenyum melihat
tulus setia ku, dan aku bangga dengan itu !!! “

” Bukan kegelapan jalan kita, bukan impian hampa takdir kita dan bukan
bisikan percuma suara kita. Berdirilah laksana patriot yang memperjuangkan kebenaran dan tebarkan
slalu kebaikan di setiap kau pandang cakrawala. Karena di sini kita
berpijak adalah demi terukirnya kebenaran nurani yang terbungkam hingga
suara kita mampu menghempas deru pancaroba sebagai seorang legenda !!! “

” Apa pun kenyataan yang ‘kan kita tatap setelah hari ini, biarlah Tuhan yang tahu dan smoga slalu beri kemenangan. Kesempatan berbagi rasa di hari ini adalah anugrah indah yang harus tersyukuri dengan saling membagi sejuta maaf dan senyum damai. Karena nafas yang terhembus sampai hari ini, adalah kemurahan Tuhan yang masih memberi waktu. “

” Titip kan rindu dan cinta pada orang yang ‘tak kan pernah berpaling dari hati mu. Karena andai samudra luas dan waktu harus memisah, setia kasih nya ‘kan selalu menemani hingga bintang pun ‘tak dapat mengusir cahaya cinta nya. Smoga para ksatria cinta ku ‘kan mampu temukan nya meski aku harus tertinggal dan tetap berdiri di sini sendiri dalam jerit kerinduan air mata doa. “